Senin, 09 Januari 2012

sara

Apa Yang Dimaksud Dengan Sara
Sara adalah berbagai pandangan dan tindakan yang didasarkan pada sentimen identitas yang menyangkut keturunan, agama, kebangsaan atau kesukuan dan golongan. Setiap tindakan yang melibatkan kekerasan, diskriminasi dan pelecehan yang didasarkan pada identitas diri dan golongan dapat dikatakan sebagai tidakan Sara. Tindakan ini mengebiri dan melecehkan kemerdekaan dan segala hak-hak dasar yang melekat pada manusia.

Sara Dapat Digolongkan Dalam Tiga Katagori :
  • Individual : merupakan tindakan Sara yang dilakukan oleh individu maupun kelompok. Termasuk di dalam katagori ini adalah tindakan maupun pernyataan yang bersifat menyerang, mengintimidasi, melecehkan dan menghina identitas diri maupun golongan.
  • Institusional : merupakan tindakan Sara yang dilakukan oleh suatu institusi, termasuk negara, baik secara langsung maupun tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja telah membuat peraturan diskriminatif dalam struktur organisasi maupun kebijakannya.
    • Kultural : merupakan penyebaran mitos, tradisi dan ide-ide diskriminatif melalui struktur budaya masyarakat.
    alah satu contoh masalah sara di Indonesia yang pernah terjadi antara lain:



    Tragedi Mei 98, pada bulan Mei tahun 1998 terjadi kemarahan masyarakat terhadap kebrutalan aparat keamanan dalam peristiwa Trisakti dan ketidak sukaan terhadap ras Tionghowa (cina)





    Kerusuhan Poso, Kerusuhan Poso adalah sebutan bagi serangkaian kerusuhan yang terjadi di PosoSulawesi Tengah yang melibatkan kelompok Muslim dan Kristen. Kerusuhan ini dibagi menjadi tiga bagian . Kerusuhan Poso I (25-29 Desember 1998), Poso II (17-21 April 2000), dan Poso III (16 Mei - 15 Juni 2000).

    Dan yang baru-baru terjadi Tragedi Mesuji yang terjadi karena perebutan lahan kelapa sawit antara adat warga dan perusahaan kelapa sawit di daerah tersebut







    ALTERNATIF PENANGGULANGAN MASALAH SARA
    • Pertemuan tatap muka pihak- pihak yang berkomflik dengan maksud mengidentifikasi masalah yang memecahkannya melalui pembahasan terbuka
      • Menciptakan sasaran bersama yang tidak dapat di capai tanpa kerja sama masing-masing pihak yang berkonflik
      • Mengabaikan arti perbedaan dengan menekankan kepentingan bersamaantara pihak-pihak yang berkonflik
        • Mengabaikan arti perbedaan dengan menekankan kepeentingan bersama antara pihak-pihak yang berkonflik
        • Mengatur struktur organisasi formal dan pola struktural interaksi pihak-pihak yang berkonflikmelalui perancangan ulang pekerjaan, pemindahan, penciptaan, posisi, kondisi, dan semacamnya.
          • Saling mempercayai satu sama lain
          • Memiliki jiwa tenggang rasa antar sesame
            • Harus menindak tegas pelanggar HAM
            http://insearching.tripod.com/sara.html
            http://www.gudang24.blogspot.com/2012/01/alternatif-penanggulangan-masalah-sara.html

            Integrasi dan Pertentangan Sosial


            Integrasi dan Pertentangan Sosial

            Integrasi Sosial
            Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
            Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.
            Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
            • Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
            Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
            Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
            Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
            • Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
            • Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
            Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok.
            Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial
            Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial.
            Bentuk Integrasi Sosial terbagi menjadi 2 yaitu :

            · Asimilasi : pembauran kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli.
            · Akulturasi : penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli..
            Contoh Integrasi Sosial :   Adanya saling menghormati antar sesama
              Adanya toleransi agama dalam masyasrakat
              Saling memahami Kebutuhan Sosial


            Pertentangan Sosial
            Konflik (pertentangan) mengandung suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas dari pada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Dasar konflik berbeda-beda. Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan cirri-ciri dari situasi konflik yaitu :
            Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat didalam konflik
            • Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan
            • Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.
            Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi paa lingkungan yang paling kecil yaitu individu,sampai kepada lingkungan yang luas yaitu masyarakat.
            • Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk kepada adanya pertentangan, ketidakpastian, atau emosi emosi dan dorongan yang antagonistic didalam diri seseorang
            • Pada taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan norma-norma, motivasi-motivasi mereka untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka.
            • pada taraf masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan di antara nilai-nilai dan norma-norma kelompok dengan nilai-nilai an norma-norma kelompok yang bersangkutan berbeda.Perbedan-perbedaan dalam nilai, tujuan dan norma serta minat, disebabkan oleh adanya perbedaan pengalaman hidup dan sumber-sumber sosio-ekonomis didalam suatu kebudayaan tertentu dengan yang aa dalam kebudayaan-kebudayaan lain.
            Contoh pertentangan sosial :  
            ·         Membeda bedakan suatu ras, misal Mengangap bahwa orang kulit hitam itu budak
            ·         Saling merandahkan status, misal Melakukan kekerasan teradap pembantu
            ·         Mementingkan kepentingan diri sendiri ataupun kelompok, misal suatu partai politik ingin menguasai seluruh kekuasaan di DPR

            http://id.wikipedia.org/wiki/Integrasi_sosial